ANTARA GURU, ARTIS DAN KARAKTER ANAK
Guru adalah ujung tombak dalam pendidikan. Guru juga adalah jendela ilmu yang memberikan pencerahan tentang pengetahuan. Guru juga seorang pelayan yang bisa memberikan pelayanan yang baik kepada peserta didiknya, memposisikan dirinya sejajar denagn siswanya. Guru juga seorang artis yang mampu berakting didepan kelas serta berpenampilan menarik yang dapat mendukung dalam pembelajarannya. Sedangkan artis adalah profesi yang dituntut berpenampilan menarik, kehadirannya selalu dinanti, bisa berakting dengan baik dsb. Karakter sisiwa adalah sesuatu hal yang paling penting dibentuk oleh seorang guru tentunya karakter yang baik yang diharapkan.
Lalu
apa hubungan antara guru artis dan karakter siswa ?. guru adalah artis, tapi
seorang artis belumlah seorang guru. Seorang guru diharapkan bisa meniru
seorang artis yang pandai berakting dengan baik didepan penggemarnya, bedanya
kalau guru berakting didepan siswanya. Lalu apakh seorang artis bisa meniru
seorang guru dengan gaji yang minim kasarnya tai tetap semangat dalam
membimbing bahkan membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Bukan bermaksud
menjelek-jelekkan profesi artis, tapi kenyataan belakangan ini banyak tayangan
yang disuguhkan seperti film, sinetron, drama ataupun lagu-lagu mulai berkurang
nilai edukatifnya yang banyak hanya menyajika tentang percintaan, Laga, yang
belum terpikirkan oleh anak SD belum lagi lagu-lagu sekarang yang kata-kata
atau syairnya belum bisa diterima oleh anak SD. Tulisan ini muncul ketika waktu
itu melihat berita yang mengabarkan ada salah satu sekolah yang memeragakan
sinetron laga yang tadi malam dilihatnya dan yang menjadi objeknya adalah anak
perempuan. Dan lagi ada siswa yang bertanya pada gurunya tentang arti Gendak an (selingkuhan dalam bahasa jawa).
Hmmm Sungguh miris generus bangsa kita. Jika sudah seperti ini siapa yang patut
disalahkan apakah pekerja seni? Orang tua? Guru? Atau anak itu sendiri?
Entahlah....Dan bagaimana menurut anda dengan kalimat yang mengatakan bahwa Guru
digaji sedikit tapi dituntut untuk membentuk karakter siswa tapi seorang artis
dibayar mahal untuk merusak karakter siswa ????
Pada
intinya seorang guru memanglah artis tapi seorang artis belum tentu guru. Artis
belum bisa memberikan tontonan yang memiliki nilai edukatif dan pantas dilihat anak SD, walaupun ada
pasti terselip masalah percintaan, laga dsb. Pendidikan Indonesia menginginkan
generus bangsa yang berkarakter baik, cinta tanah air dsb, bukan generus yang
urakan, nakal tidak cinta tanah air. Berikanlah tontonan yang bisa dinikmati
anak SD lagu-lagu yang sesuai dengan anak SD. Jadilah seorang artis dan guru
yang mampu memberikan ataupun tontonan yang baik untuk membentuk karakter siswa
menjadi baik, karena dengan pendidikan yang baik, generus bangsa yang
berkarakter baik itulah harapan bangsa Indonesia untuk menuju pendidikan yang
lebih baik.
No comments:
Post a Comment